Selasa, 15 Februari 2011

penuh dan kosong

Aku tidak merasakan apapun,

Tidak marah, tidak senang, tidak sedih, tidak gembira

Aku terasa berada di dalam kandungan ibuku, atau seperti inilah mungkin rasanya berada di sana

Aku merasa kosong, tapi aku tidak merasa hampa

Kekosongan ini terasa sangat penuh, penuh dengan kekosongan itu sendiri

Berjalan di tengah keramaian aku merasa dekat dengan setiap individu di situ

Tukang sapu yang duduk di pinggir jalan setelah lelah menyapu sekeliling kota

Pedagang asong yang menjajakan permen, minuman, dan berbagai makanan ringan

Ayah yang menjaga anaknya belajar bersepeda

Ibu hamil yang ditemani suaminya berjalan-jalan ringan

Pemuda yang berlari-lari mengolah tubuh

Dan semua orang yang berada di situ dengan tujuannya masing-masing

Aku di situ seperti pengintip

Memandang satu-satu dan mengira-ngira isi pikiran setiap orang yang kulalui

Kubayangkan setiap kehidupan yang mungkin mereka miliki

Sampai aku sadari betapa banyaknya kisah-kisah yang mengelilingi kehidupan setiap orang

Suatu ketika aku adalah pemeran utamanya, di saat yang lain aku hanya pemeran pendamping dan pada waktu yang lain aku bukanlah siapa-siapa

Tidak perlu casting untuk memilih peran, semua cukup dijalani

Mengalir seperti sungai atau diam seperti batu atau mungkin tertancap di tanah dan melambai di langit

Setiap tindakan selalu dengan tujuan, aku makan dengan tujuan dan sudah tentu kehidupan ini adalah sebuah tujuan

Seseorang bisa lahir menjadi seorang pemimpin yang dikenang oleh rakyatnya

Seseorang bisa lahir untuk menjadi badut yang mengibur tanpa sekalipun dikenal namanya

Sekali lagi mengintip isi pikiran orang-orang

Dan aku merasa sangat-sangat penuh dan sangat-sangat kosong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar