Kamis, 03 Januari 2013

"Aku"


Di setiap tulisan, aku senang menggunakan kata "aku" daripada "saya", "aku" terkesan sombong dan menantang, dibandingkan dengan "saya" yang lebih sopan dan merendah. Memang begitulah sebenarnya manusia, menyesuaikan dirinya dalam berbagai kondisi. Terus kenapa yang kupilih adalah "aku", sekali lagi kukatakan, bahwa menulis disini murni adalah untuk bersenang-senang, jadi "aku" adalah aku, yang arogan dan egois, jati diri manusia yang paling hakiki, jadi dengan "aku" aku memperlihatkan bahwa inilah aku, seorang manusia yang penuh dengan kekurangan berkedok dengan kelebihan. Apapun yang aku rasakan itulah yang aku pikirkan dan katakan, belajar mengurangi kemunafikan melalui "aku".

Sekali lagi itulah "aku" yang egois dan arogan. "aku" yang tidak tahu malu


akhiri


sekilas lara terperih
lepas lega di kejauhan pagi
kemana luka membawa hati
ketika mata menuai air
gejolak sepi merajut hari
lupakan kemana semua akan pergi
bukankah mereka sudah mengerti
kelelahan tanpa tepi
terhimpit di setiap sisi
keluhan menjadi-jadi

Keberadaban dalam Keberadaan

Relationship...
Katakanlah hubungan antara pria dan wanita yang tidak memiliki hubungan darah,dimana sekarang ini terlalu banyak istilah untuk hubungan antara dua gender tersebut. Mulai dari pacaran, pertunangan, pernikahan, HTS (Hubungan Tanpa Status), TTM (Teman Tapi Mesra), dan banyak lagi nama-nama istilah yang muncul untuk menggambarkan hubungan dua insan tersebut. Mengapa hubungan tersebut menjadi menarik untuk dibahas, karena bagi sebagian besar orang memiliki kebutuhan terhadap hadirnya hubungan tersebut. Hubungan antara pria dan wanita tersebut muncul karena adanya keuntungan yang diperoleh dari pihak-pihak yang terlibat.

Misalnya saja wanita, memerlukan kehadiran hubungan tersebut untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya, sedangkan pria lebih condong ke kebutuhan egonya. Saat ini hal tersebut juga sudah tidak baku lagi, bisa saja alasan menjalin hubungan tersebut adalah demi kepuasan materi yang diberikan salah satu pihak, ataupun demi popularitas. Tidak ada yang pasti dari hubungan pria dan wanita, upss..mungkin kita bisa menambahkan kerumitan sebagai sebuah kepastian dari hubungan tersebut.

Fenomena menarik saat ini bahwa hubungan antara pria dan wanita bisa berjalan dengan waktu yang sangat-sangat singkat. Mungkin remaja-remaja yang sering berganti-ganti pacar masih bisa dimengerti dan diterima di budaya ketimuran Indonesia ini, namun hubungan seperti one night stand ataupun pernikahan siri yang hanya bertahan beberapa hari membuat rasa penasaran akan bagaimana hubungan antara pria dan wanita kini berjalan sekilas lalu.

Hal tersebut sampai-sampai dijadikan judul lagu dangdut, "Cinta Satu Malam". Katanya hanya satu malam tapi ada perasaan yang terlibat, walau mungkin hanya selibat. Jadi bisa dibedakan bahwa one night stand bukan merupakan prostitusi, karena tidak ada transaksi jual beli dan juga atas kesadaran serta keinginan kedua belah pihak. Lalu bagaimana bisa manusia kembali ke basic insting layaknya makhluk lain di dunia ini yang hanya tertarik sebatas kebutuhan bereproduksi (dalam hal ini mungkin hanya proses bereproduksi, karena pihak-pihak di dalamnya tidak mengharapkan adanya keturunan setelah one night stand tersebut).

Lebih herannya lagi pernikahan yang hanya berlangsung beberapa hari ataupun beberapa bulan. Dua orang memutuskan untuk hidup bersama dalam payung pernikahan kini bisa menjadikan pernikahan sebagai sebuah sebutan tanpa makna, bukan lagi dua orang yang berjanji menjaga hubungan mereka sampai dengan maut memisahkan. Tidak ada lagi keuatan dari kata-kata, kekuatan dari janji.

Setiap orang berhak menjalani kehidupannya, memang seseorang tidak berhak mencampuri urusan orang lain dan setiap orang bisa menentukan pilihannya sendiri, hanya saja masih terasa aneh bagaimana manusia yang membangun budayanya beribu-ribu tahun kemudian memilih kembali ke insting hewaninya sebatas mengumbar nafsu, kebutuhan (melakukan proses) bereproduksi. Cinta atau sayang yang dijadikan alasan menjalin hubungan selama berabad-abad, kini mampu berubah-ubah dalam setiap detiknya, atau mungkin perasaan itu sebenarnya tidak ada. Hubungan harusnya menunjukkan keberadaban dari keberadaan manusia, namun zaman bergeser dan kita tidak tahu kemana akan dibawa sampai pada akhirnya nanti.


Rabu, 02 Januari 2013

Bangun dari Hibernasi

Musim dinginku sudah berlalu (semoga saja)

Awal tahun 2013 ini aku memutuskan bahwa kehidupan ini terlalu rumit kalau hanya disimpan di dalam organ kecil menakjubkan bernama otak, perlu tulisan-tulisan yang walaupun singkat tapi bisa menyimpan banyak kenangan, pikiran, pandangan, dan rasa yang memenuhi perjalanan waktu. Tidak perlu tulisan ini dibaca banyak orang, tapi mungkin suatu saat nanti aku bisa membaca lagi tulisan-tulisan yang membuat senyum-senyum kecil bermunculan. Mungkin ada orang-orang yang merasakan kesamaan kisah dengan tulisan tentang kehidupan kita, namun rasa, gejolak, dan akhir dari cerita tersebut tidak akan selalu sama.

Semoga saja tulisan demi tulisan bisa tetap berlanjut, seperti makhluk hidup yang terus bereproduksi, maka aku berharap ak bisa mereproduksi lebih banyak tulisan agar aku tidak mati tanpa meninggalkan jejak. sedikit keegoisan tentang keinginan diakui keberadaannya di dunia ini. Berhubung blog ini adalah tempatku menyimpan tulisan-tulisan, maka isinya mungkin tidak sistematis, ada yang curhatan, ada yang sekedar sastra amatiran, ada juga tulisan ilmiah atau share ilmu. Semuanya hanya untuk bersenang-senang (bukankah itu tujuan kita hidup di dunia ini).

Maka jika sebelumnya aku sudah tidur terlalu lama, sekarang aku harus mulai bergerak, walaupun sedikit tapi setidaknya tidak diam menunggu mati.

Please welcome me,,,
with love
yang sedang mencari dalam pencapaian..